Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Ingin Beternak?! Berikut Hewan Ternak yang Tak Butuh Modal Besar dengan Hasil Menggiurkan

Gambar
Petugas melakukan pengecekan ikan cupang yang dijual di Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH), Slipi, Jakarta, Jumat (5/10/2018). | AKURAT.CO/Endra Prakoso Bisnis ternak merupakan aktivitas bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Bagaimana tidak demand akan hewan ternak baik untuk makanan maupun peliharaan terus bertambah sering dengan kebutuhan manusia yang makin banyak. Tetapi menjalankan usah ternak terkadang terkendala akan pengetahuan dan modal. Memang untuk usaha ternak sendiri membutuhkan modal besar dan harus siap akan resiko seperti penyakit ternak dan sebagainya. Namun di zaman yang sudah canggih ini peternakan juga makin mudah digeluti berbagai orang, banyak informasi beredar mengenai pengetahuan ternak membuat orang semakin berani menggeluti bisnis ini. Berikut ini beberapa hewan ternak bermodal kecil dan bisa dijalankan bagi peternak pemula : Beternak burung hias atau kicau Peluang usaha beternak burung hias atau kicau sudah tidak dira

Kontras Mendesak Komnas HAM Untuk Proaktif Selidiki Kerusuhan di Papua

Gambar
Kondisi gedung Majelis Rakyat Papua yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019).  | ANTARA FOTO/Tomi Yani Andriyani yang merupakan k oordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta agar Komnas HAM untuk turun tangan langsung menyelidiki dugaan rasisme dan tindakan persekusi terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di Jawa Timur. Yani Menuturkan, Komnas HAM -lah yang memiliki tugas dan wewenang untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tersebut yang menyulut memanasnya situasi di Papua. " Komnas HAM kami tunggu dan kami minta tindakannya yang proaktif untuk melalukan pemantauan penyelidikan atas tindakan tersebut,"kata Yati di KontraS, Jl Kramat II, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019). Kemudian  Ia menilai, Komnas HAM adalah lembaga negara yang punya otoritas melakukan penyelidikan dan kemampuan dalam pemantauan yang harus turun menyelidiki kasus ini untuk memberikan gambaran

Muhaimin Pimpin PKB 2019-2024 Setelah Terpilih Secara Aklamasi

Gambar
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat memberikan sambutan pada Harlah 21 PKB di Kantor PKB, Jl. Reden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019). | AKURAT.CO/Kosim Rahman Dalam Rapat Pleno Muktamar VI PKB 2019 secara aklamasi memilih Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum DPP PKB periode 2019-2024 setelah melihat surat dukungan 34 DPW PKB seluruh Indonesia. "Secara aklamasi memutuskan menetapkan Dr H. Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa periode 2019-2024 sekaligus sebagai mandataris tunggal Partai Kebangkitan Bangsa," ujar Pemimpin sidang Ida Fauziyah dalam rapat pleno di Hotel Westin, Bali, Rabu dinihari (21/8/2019). "keputusan itu diambil setelah diperlihatkan surat dukungan yang sudah diserahkan 34 DPW PKB kepada Muhaimin Iskandar untuk kembali menjadi Ketua Umum DPP PKB ." ujar Ida. Kemudian Ida menanyakan kesediaan Muhaimin untuk menjadi Ketum PKB periode 2019-2024. Muhaimin menyat

OTT di DIY, KPK Tetapkan 2 Jaksa sebagai Tersangka

Gambar
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat menyampaikan keterangan kepada awak media di kantornya, Jakarta | AKURAT.CO/Bayu Primanda Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka  oleh  Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dalam kasus suap terkait lelang Proyek pada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta TA 2019. Penetapan dilakukan berdasarkan hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar di daerah Yogyakarta . " KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di kantornya, Jakarta, Selasa (20/8/2019). Ketiga tersangka tersebut terdiri dari Direktur Utama PT Manira Arta Mandiri Gabriella Yuan Ana (GYA) sebagai pemberi suap. S ementara dua orang lainnya yakni Jaksa di Kejaksaan Negeri Yogyakarta , anggota TP4D Eka Safitra (ESF) dan Jaksa di Kejaksaan Negeri Surakarta Satriawan Sulaksono (SSL) diduga sebagai penerima. KPK mendug

Zakir Naik Minta Maaf, Usai Pernyataan Rasialnya Tentang Etnik China di Malaysia Tuai Kontroversi

Gambar
Zakir Naik | Scroll.in Terkait berbagai komentarnya yang mengundang kontroversi.  Ulama berkewarganegaraan India, Zakir Naik meminta maaf karena pernyataan sensitif terkait ras di Malaysia . Permintaan maaf itu dilontarkan sehari setelah dia diperiksa oleh kepolisian selama empat jam. Zakir Naik saat ini menghadapi tuduhan pencucian uang dan ujaran kebencian di India. Dia pun menjadi sasaran kritik atas berbagai komentar yang dianggap menyinggung minoritas etnik dan agama di Malaysia . “Tidak pernah menjadi niat saya untuk mengganggu orang lain atau komunitas lain,  Ini bertentangan dengan ajaran dasar Islam dan saya akan dengan rendah hati meminta maaf atas kesalahpahaman ini. ” ujar Naik dalam pernyataannya, dilansir Al Jazeera. Namun demikian, kepolisian Malaysia menyatakan Naik dilarang berceramah di Malaysia, menurut laporan surat kabar The Star. Kepolisian Malaysia telah menginterogasi Naik selama 10 jam pada Senin (19/8/2019) tentang ceramahnya pada aw

Profil Singkat Direktur Utama Baru BNI, Achmad Baiquni

Gambar
(Foto: Antara) Achmad Baiquni  ditetapkan sebagai Direktur Utama dalam  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Achmad Baiquni  menggantikan Gatot M Suwondo yang telah habis masa jabatannya.  Baiquni  sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.‎ Dia diangkat sebagai Direktur Keuangan BRI pada  tanggal 20 Mei 2010.  Achmad Baiquni  memulai karir perbankan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1984 dan pernah menduduki beberapa jabatan manajerial, diantaranya adalah Direktur Bisnis Usaha Kecil, Menengah, dan Syariah, Direktur Korporasi, Direktur Konsumer, serta Pemimpin Divisi Pengelolaan Bisnis Personal. Sedangkan dalam hal pendidikan‎,  Achmad Baiquni  meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada 1982 dan Master of Business Management dari Asian Institute of Management, Makati, Phillipina  pada 1992.  Kemampuan  Achmad Baiquni  mengelola bank terus

Direktur Utama BNI Sponsori Buku CowasJP

Gambar
Achmad Baiquni ,  Direktur utama (Dirut)  BNI  yang merupakan teman dekat Aqua Dwipayan menegaskan siap mensponsori penerbitan buku Konco Lawas Jawa Pos (CowasJP ). Untuk itu Bapak dua anak tersebut mempersilahkan mulai memproses penerbitan bukunya. Hal tersebut disampaikan  Achmad Baiquni  pada Selasa 18 September 2018 tadi pagi saat saya silaturahim ke kantornya di Jakarta. Kami diskusi sekitar 1,5 jam. Dalam pertemuan berdua yang sangat akrab itu kami membicarakan banyak hal secara terbuka. Kami sama-sama memposisikan sebagai sahabat, bukan seperti antara Dirut bank milik Badan Usaha Milik Negara dan nasabahnya, sehingga komunikasinya cair sekali. "Bagus Pak Aqua karena Bapak telah berusaha membahagiakan teman-teman Cowas JP dengan mengundang reuni ke Yogyakarta dan melaksanakan lomba menulis. Saya yakin mereka yang ikut senang dengan semua kegiatan itu," tambah  Baiquni . Selain itu juga sebagai upaya untuk menyemangati teman-teman Cowas JP agar aktif